Pasar Raba Arah Perang Dagang, Rupiah Menguat Tipis
Rupiah Menguat |
Pagi ini, sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,02%, baht Thailand 0,04%, yen Jepang 0,07% dan Korea Selatan menang 0,16%.
Pada saat yang sama, mata uang seperti dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,03% dan peso Filipina 0,11% telah menguat.
Mata uang negara maju juga melemah terhadap dolar AS, seperti 0,02% euro dan 0,1% pound. Namun, dolar Australia menguat sebesar 0,03%.
Ariston Tjendra, kepala penelitian di Monex Investindo, mengatakan para pelaku pasar masih mencari petunjuk baru tentang kelanjutan perang dagang.
Pada akhir pekan lalu, China mengumumkan akan menambah bea masuk tambahan atas impor AS sebesar 75 miliar dolar AS. Namun, di sela-sela KTT G7, Presiden AS Donald Trump bahkan mengatakan bahwa pihak berwenang China telah menghubungi delegasi perdagangan AS dan mengusulkan ke Amerika Serikat untuk kembali ke meja perundingan, yang belum dilakukan China. dikonfirmasi.
"Pasar masih dibayangi oleh kekhawatiran perang dagang. Kemungkinan pasar juga mencari petunjuk baru tentang perang perdagangan," kata Ariston kepada Beritaterkini.com, Rabu (28/7).
Namun, indeks dolar AS juga melemah setelah indeks kepercayaan konsumen AS 135,1 pada Agustus, turun dari 135,8 pada Juli. Bahkan, jika indeks ini membaik, indeks dolar juga harus membaik.
"Seharusnya, hasil data yang lebih baik dari perkiraan dapat mendorong penguatan dolar AS, dan potensi rupiah saat ini adalah Rp14.200 hingga Rp14.280 terhadap dolar," katanya. .
No comments