Mengenal Teknologi TV Berbayar Tanpa Parabola
![]() |
| dekorder Nexmedia. |
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Keputusan Nexmedia untuk menghentikan layanan pada 1 September 2019 telah mengecewakan pengguna. Dibandingkan dengan TV berbayar lainnya, layanan televisi berlangganan PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) menawarkan layanan TV berbayar tanpa pemasangan parabola sebagai penerima jaringan.
Alih-alih menggunakan parabola, Nexmedia mengadopsi DVB-T terestrial digital (penyiaran video terestrial digital) dalam dekoder atau dekoder.
Teknologi digital MPEG 4 yang dibawa dalam dekoder mengubah siaran analog menjadi siaran terestrial. Berbeda dengan penggunaan parabola, pemasangan decoder dihitung lebih cepat dan lebih sederhana, seperti halnya koneksi antena televisi dengan pemutar DVD (digital versatile disc).
DVB-T sendiri pertama kali diterbitkan pada tahun 1997. Sejak itu, DVB-T telah menjadi standar penyiaran digital yang paling banyak digunakan di dunia. Hingga 2008, DVB-T digunakan di lebih dari 35 negara di seluruh dunia.
Dirangkum dari berbagai sumber, teknologi penyiaran DVB-T kemudian menjadi standar teknis yang dikembangkan oleh proyek DVB dan diadopsi oleh European Telecommunications Standardization Institute (ETSI) sebagai ETSI ETS300744. Standar ini menetapkan struktur pembingkaian, pengkodean saluran, dan modulasi untuk siaran televisi terestrial digital.
DVB-T dapat mengirim data kapasitas tinggi pada titik kecepatan tinggi ke multipoint. Sistem ini menyiarkan program langsung dari pemancar terestrial (terestrial) ke pemirsa di rumah.
Pemancar terestrial digunakan untuk mengirimkan data digital MPEG-2 yang telah dimodulasi pada gelombang VHF / UHF untuk ditransmisikan oleh antena pemancar.
Sistem modulasi digital digunakan dalam sistem DVB-T OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dengan pilihan jenis QPSK, 16QAAM atau 64QAM. Sistem ini menggunakan bandwidth lebih efisien (sekitar 6 hingga 8 MHz), sehingga saluran dapat digunakan untuk beberapa konten.
Teknologi ini juga memungkinkan pengguna untuk menerima pemutar definisi tinggi (HD) dengan resolusi 1080p dan kualitas audio yang baik. Pada beberapa acara, pengguna juga dapat memanfaatkan fitur perekaman konten untuk ditonton nanti.
Di sisi lain, pengguna memerlukan sistem penerima digital dalam bentuk decoder (STB) untuk menerima sinyal modulasi DVB-T. Unit ini memproses sinyal modulasi DVB-T menjadi konten yang dapat dilihat melalui televisi dengan antena biasa.
DVB-T kemudian dikembangkan untuk diterima di perangkat seluler yang diubah menjadi teknologi DVB-H (portabel). Format ini dimaksudkan untuk menerima siaran televisi digital dari perangkat seluler.
Berbeda dengan standar DVB-T, standar DVB-H didukung oleh teknologi pembagian waktu untuk mengatur konten layanan yang ditransmisikan sesuai kebutuhan, sehingga perangkat penerima hanya aktif saat transmisi konten.


No comments