Breaking News

Putri Dubai Mencari Perlindungan Setelah Melarikan Diri Ke Inggris

Putri Haya binti al-Hussein
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Setelah melarikan diri beberapa waktu lalu, Putri Haya bint al-Hussein (45), istri pemimpin Dubai dan Perdana Menteri UEA, Sheikh Muhammad bin Rashid al- Maktum (70) sekarang mencari perlindungan dari pemerintah Inggris. Dia juga memasukkan kedua anaknya, Jalila dan Zayed, dalam aplikasi tersebut.

Seperti dilaporkan oleh AFP pada hari Rabu, 31 Juli, Puteri Haya mengajukan permohonan perlindungan terhadap dirinya dan kedua anaknya di pengadilan London. Dia juga meminta hak asuh atas anak-anak dan dilarang untuk Sheikh Mohammad bin Rashid al-Maktum untuk mendekatinya.

Putri Haya telah mengajukan aplikasi berdasarkan hukum anti-pernikahan di Inggris. Menurut aturan, pernikahan paksa hanya terjadi jika kedua belah pihak tidak ingin membuat rumah bersama.

Pengadilan dapat mengeluarkan perintah perlindungan untuk membantu pihak yang dipaksa menikah. Mereka dapat mengajukannya secara independen atau melalui pihak lain yang disetujui oleh pengadilan.

Menurut pengadilan London, Sheikh Muhammad juga meminta agar kedua anaknya segera dipulangkan. Sekarang, suami dan istri terlibat dalam perselisihan hak asuh atas anak-anak mereka.

Hakim McFarlane mengatakan dia mengizinkan media untuk melaporkan permintaan Putri Haya.

Dalam mengajukan permintaannya, Putri Haya didampingi oleh pengacara Fiona Shackleton. Fiona adalah pengacara yang mewakili Pangeran Charles selama perceraiannya dengan mendiang Putri Diana.

Sedangkan Sheikh Muhammad diwakili oleh pengacara Helen Ward. Dia juga punya waktu untuk berurusan dengan perceraian antara sutradara Guy Ritchie dan Madonna dan Bernie Ecclestone, bos Formula 1.

Puteri Haya dan kedua anaknya pergi ke Jerman dan mengajukan permohonan suaka. Namun, ketiganya kini menetap di sebuah rumah di Kensington Palace Park di London.

Puteri Haya dilaporkan melarikan diri setelah menemukan "sejumlah fakta yang meresahkan" menyusul kembalinya Sheikha Latifa, putri ke dua puluh tiga dari Sheikh Muhammad, yang juga melarikan diri pada Februari 2018.

Latifa melarikan diri karena dia mengaku telah diculik dan dipenjara oleh ayahnya. Dia melarikan diri dengan menyewa kapal pesiar yang dibantu oleh seorang mata-mata Prancis.

Namun, Latifa ditangkap dan dibawa kembali ke Dubai oleh pasukan UEA. Saat itu, Puteri Haya selalu membela suaminya selama kejadian. Namun, ia berhasil mengungkap sejumlah fakta yang mencurigakan tentang pelarian Latifa, yang memungkinkan Putri Haya ditekan oleh keluarga Sheikh Mohammed.

Puteri Haya, yang merupakan putra Raja Abdullah dari Yordania, dikatakan telah melarikan diri karena ia takut nasib yang sama dengan Latifa, yang diculik dan secara paksa dikembalikan ke UEA.

No comments