Breaking News

Bangun SPLU Mobil Listrik, Pemerintah Gaet Grab dan PLN

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan. 
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Pemerintah bermitra dengan Grab Indonesia dan Softbank untuk membangun pembangkit listrik (SPLU) buatan Indonesia untuk mobil listrik. Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diharuskan menyediakan listrik untuk SPLU.

Menteri Koordinasi Kelautan (Luhut Binsar Panjaitan) mengatakan bahwa pembuatan unit SPLU oleh Badan Pengkajian dan Penegakan Teknologi lebih murah daripada yang dibuat di luar negeri.

Pembuatan SPLU oleh BPPT adalah Rp1,7 miliar, sedangkan pembuatan SPLU di luar negeri dapat menelan biaya Rp 13 miliar. Saat ini, BPPT menjadikan SPLU sebagai standar internasional. Namun, Luhut belum tahu berapa banyak SPLU yang akan dibangun oleh BPPT.

"Sebelumnya, semua orang setuju karena harganya jauh lebih murah dan tentu saja, semua orang senang karena bisa lebih murah," kata Luhur di kantornya di Jakarta, Senin (9/9) 09).

Nantinya, pengembangan ini juga akan bekerja dengan PT National Electronics Institute (LEN) Industrie (Persero).

Selain itu, Luhut mengatakan biaya untuk kendaraan listrik akan sekitar Rp2.600 / kwh. Namun, tarif masih dalam pembahasan dan kemungkinan pengurangannya dapat dikurangi.

"Mereka akan bekerja selama tiga hari, BPPT, LEN, ESDM. Lihat model kerjasama bisnis. Pada hari Jumat, mereka akan melaporkan kepada saya. Nanti, di tingkat menteri," katanya.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sedang berupaya membangun industri kendaraan listrik di negara ini untuk mengatasi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil.

Untuk mendukung perkembangan ini, Jokowi baru-baru ini menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 tahun 2019 tentang program percepatan program kendaraan listrik bertenaga baterai.

"Kami sudah mulai membuka ruang untuk pengembangan mobil listrik tetapi kami ingin lebih dari itu, kami ingin membangun industri mobil listrik kami sendiri," katanya.

Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan kendaraan listrik. Alasannya adalah bahwa sekitar 70 hingga 80% komponen baterai lithium, yang merupakan bagian besar dari mobil listrik, ada di Indonesia.

No comments