Breaking News

60 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar Sepanjang Juli

BPBD Sumatera Selatan mencatat 60 hektare lahan terbakar pada Juli 2019
Kabar terkini Jakarta, Indonesia - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Sumatra Selatan pada bulan Juli 2019 menghabiskan 60 hektar lahan. Juli adalah bulan paling parah sejak peringatan Karhutla pada Maret 2019.

Direktur manajemen darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Ansori mengatakan, sejak Maret, 140,4 hektar lahan telah terbakar akibat karhutla.

Kebakaran hutan paling serius terjadi di Kabupaten Ogan Ilir dengan lahan terbakar mencapai 72,15 hektar. Ada 57,7 hektar di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), 6 hektar di Kabupaten Banyuasin dan 0,5 hektar di kota Lubuklinggau.

"Lahan yang terbakar sebagian besar adalah tanah mineral, dan ada juga pembakar gambut, yang mudah terbakar jika kering dan sulit dipadamkan," kata Ansori, Senin (29/7).

Saat ini sedang memaksimalkan upaya pencegahan, karena upaya pemadaman api tidak akan masuk akal jika kebakaran tersebar luas. Terutama di rawa gambut yang tidak dapat diakses melalui darat. BNPB mengirim bantuan dalam bentuk 4 helikopter untuk mengeluarkan bom air untuk memperbaiki kegagalan di Sumatra Selatan.

Ansori mengatakan setidaknya 300 desa di sembilan kabupaten / kota di wilayah Sumatera Selatan termasuk dalam kategori karhutla. 100 desa di empat kabupaten, yaitu Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin dan Banyuasin, membutuhkan perhatian berkelanjutan. Tidak kurang dari 6.000 petugas akan disiagakan untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan di daerah rawan.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar, karena menyebabkan kebakaran dan asap yang meluas.

"Musim kemarau tahun ini harusnya sangat ekstrem dan panjang, berdasarkan inisiatif BMKG, yang berlangsung dari awal Juli hingga Oktober 2019," katanya.

No comments