22 Orang Tewas dan Ratusan Hilang Akibat Longsor di Myanmar
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Hujan monsun di sebuah desa di Myanmar timur dilaporkan menyebabkan tanah longsor. Akibat bencana ini, 22 orang tewas.
Petugas darurat terus mencari korban yang dikhawatirkan hilang. Bencana ini akan menghancurkan 16 rumah dan sebuah biara.
Tanah di sekitar bukit itu dilaporkan terbunuh oleh tanah longsor yang menghantam desa Ye Pyar Kone hari Jumat di Negara Bagian Mon (9/8).
"Sampai saat ini, kami menemukan 22 mayat dan 47 luka-luka," kata AFP mengutip Myo Min Tun, seorang administrator lokal, mengatakan pada hari Sabtu.
Lebih dari 100 orang masih akan hilang. Selama waktu ini, foto udara menunjukkan keadaan puing-puing atap yang tersebar di sekitar tanah longsor.
Htay Htay Win (32) mengatakan bahwa kedua anaknya dan lima anggota keluarganya masih hilang.
"Aku mendengar suara keras dan melihat rumahku terkena lumpur," katanya, menangis.
Sementara itu, tim penyelamat mulai merawat mayat-mayat yang ditemukan dan diidentifikasi oleh keluarga. Selain itu, para agen juga mulai membuka akses jalan antara Yangon dan Mawlamynie, yang terkubur di lumpur hingga 1,8 meter.
Proses evakuasi masih dibatasi oleh kondisi cuaca, dalam bentuk hujan lebat yang terus melanda Myanmar. Penduduk di wilayah pesisir diminta untuk pasang tinggi secara penuh.
Menurut Lembaga Kemanusiaan PBB, sekitar 89.000 orang telah mengungsi karena rumah mereka terkena dampak banjir dalam beberapa pekan terakhir. Meski demikian, sejumlah warga dilaporkan mulai kembali ke rumah.
Namun, pengaruh militer Myanmar masih mendominasi negara yang mayoritas beragama Budha itu. Mereka memegang seperempat kursi di parlemen dan mengendalikan tiga kementerian. Cengkeraman mereka pada kekuasaan semakin menguat, meskipun reformasi politik telah dimulai pada tahun 2011.
No comments