Jika Gabung Jokowi, Amien Rais Sebut PAN Gadaikan 'Akidah'
![]() |
Politikus senior PAN Amien Rais. |
Hal ini dijelaskan oleh Amien dalam surat yang dibacakan oleh Icu Zukafril, eksekutif senior NAP, selama diskusi tentang oposisi terhadap Komisi Mandat Rakyat Suci 2019.
"Betapa memalukan dan meremehkan PAN di hadapan Allah YME. Kami telah menggadaikan iman dan politik kami sejenak, sementara masa depan PAN benar-benar tragis dan tidak ada jalan untuk kembali. ", tulis Amien dalam surat yang dibacakan oleh Icu kepada Pencak Silat Padepokan. , Jakarta Timur, Jumat (2/8).
Amien menyebut ekonomi pemerintahan Jokowi jauh dari prinsip keadilan dan keadilan yang diatur dalam Pasal 33 UUD 1945 dan Pancasila. PAN akan memiliki dosa historis jika mereka berpartisipasi, kata Amien.
Mantan presiden Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia bahkan mengatakan bahwa di bawah pemerintahan Jokowi segala kebijakan ekonomi Indonesia akan disubordinasikan untuk kepentingan negara lain.
"Semua kebijakan ekonomi China, sedangkan kepentingan rakyat hanya ditunjuk untuk layanan fiktif dan layanan publik," kata Amien dalam suratnya.
Oleh karena itu, Amien berharap PAN akan mengambil oposisi karena dia lebih hormat dan bermartabat. Amien juga mengatakan bahwa jalan oposisi diberkati oleh Allah dan didukung oleh mayoritas pemilih PAN.
"Jika PAN mendukung kondisi pemerintahan Jokowi, masyarakat pada umumnya sangat sinis dan jangan berharap PAN akan melewati ambang batas pemilihan parlemen mendatang," katanya.
Pada kesempatan ini, ada juga sejumlah kepribadian seperti mantan Komisaris KPU Chusnul Mariyah, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, dan pengamat politik, Rocky Gerung. Namun, pejabat DPP PAN tidak muncul.
Ketika dia bertemu di sela-sela acara, Icu mengatakan Amien awalnya berencana untuk hadir. Namun, katanya, Amien membatalkannya karena masih ada bisnis di Yogyakarta.
Dia mengatakan surat itu ditulis langsung oleh Amien. Icu secara pribadi mengambil surat dari Amien Rais di Gandaria, selatan Jakarta.
"Dia menelepon, berkata 'Aku menulis ya aku WA.' Saya berkata, "Tidak perlu, Tuan Amien, tulis saja, saya akan menjemputnya nanti," kata Icu.
No comments