Polisi Investigasi Ketidakhadiran Ronaldo Melawan K-League All Star
![]() |
| Absennya Cristiano Ronaldo saat melawan K-League All Star berbuntut panjang. |
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Tidak adanya superstar Cristiano Ronaldo melawan K-League All Star telah lama berlalu. Polisi Korea Selatan sekarang akan menyelidiki ketidakhadiran Ronaldo dalam pertandingan Juventus-K-League All Star di Seoul Olympic Stadium, Jumat (26/7).
Polisi Metropolitan Seoul sedang menyelidiki tuduhan melanggar hukum setelah Cristiano Ronaldo tidak bermain melawan K-League All Star. Tidak adanya pemain berjuluk CR7 mengecewakan para penggemar.
Oh Seok-hyun, seorang pengacara di L.K.B & Partners, memberikan laporan kepada polisi tentang penipuan yang dilakukan oleh Ronaldo dan timnya, Juventus dan TheFasta, agen yang mengatur pertandingan.
Ribuan penggemar Korea Selatan yang membeli tiket kecewa karena mereka gagal menyaksikan Ronaldo berkompetisi di Stadion Olimpiade. Mereka menuntut agar TheFasta memberikan kompensasi. Sekitar 2.000 orang bergabung dalam persidangan.
"Jika kita tidak dapat menemukan bukti penipuan yang disengaja, kasus ini tidak dapat dibawa, dan polisi tidak dapat campur tangan karena itu akan menjadi kasus perdata," kata seorang perwira polisi yang dikutip oleh Chosun.
Meskipun ada dugaan penipuan, kecil kemungkinan Ronaldo akan ditanyai. Namun secara teori, polisi bisa beralih ke Interpol atau meminta pemerintah asing mengekstradisi mantan pemain Manchester United itu.
Namun, langkah-langkah untuk menggunakan Interpol tidak proporsional, karena Interpol hanya terlibat dalam pelanggaran yang dapat dihukum lebih dari satu tahun penjara.
Dalam hal ini, liga sepak bola Korea Selatan atau K-League mengklaim bahwa Juventus meremehkan negara Korea Selatan. Karena Bianconeri enggan meminta maaf atas ketidakhadiran Ronaldo.
![]() |
| Cristiano Ronaldo tidak bermain lawan K-League All Star usai dapat saran dari tim medis Juventus. |
"Liga K jelas menulis kemarahan dan kekecewaan kami yang mendalam pada Juventus, yang tidak bertanggung jawab, dan kami mendesak mereka untuk meminta maaf dengan tulus dan menjelaskan alasan ketidakhadiran Ronaldo," K Liga dikutip oleh Guardian.
"Namun, respons Juventus tidak menunjukkan alasan atau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi hari itu," tambah K-League.
Selain itu, K-League juga menganggap bahwa Juventus berbohong. Menurut K-League, tim Maurizio Sarri mengatakan butuh 1 jam 50 menit untuk keluar dari bandara. Tetapi untuk K-League, waktu yang dibutuhkan hanya 26 menit, termasuk imigrasi.
"Sangat jelas bahwa klub meremehkan Korea Selatan dan mengabaikan situasi saat ini [yang] berasal dari sikap dan perilaku Juventus yang tidak bertanggung jawab, termasuk absennya Ronaldo," K -League.



No comments