Kapal Pengangkut Penyelam Terbakar di AS, 8 Orang Ditemukan Tewas
Kapal Terbakar |
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Sebuah kapal selam scuba dilaporkan menembak di pulau California selatan Amerika Serikat, menewaskan delapan orang pada Selasa (3/9).
Pemerintah setempat mengatakan lima orang selamat, sementara 26 lainnya yang berada di atas kapal penyelam membawa kapal masih hilang.
Menurut petugas Penjaga Pantai, sebuah kapal setinggi 23 meter yang dirancang oleh Conception terbakar di lepas pantai Pulau Santa Cruz sekitar pukul 03:15 waktu setempat.
Para pejabat mengatakan para penumpang kapal sedang tidur di bagian bawah kapal ketika insiden itu terjadi. Sementara itu, lima orang yang selamat adalah anggota kru yang berada di dek pada saat kebakaran.
Sheriff Santa Barbara Bill Brown melaporkan bahwa empat mayat telah dievakuasi, sementara petugas menemukan empat mayat di dasar laut dekat bangkai kapal yang tenggelam sekitar 18 meter dari permukaan. air.
Brown mengatakan sebotol propana atau menyelam di kapal itu bisa meledak di dalam api. Sejauh ini, dia mengatakan tidak jelas apakah ada ledakan pertama yang memicu kebakaran.
Petugas Penjaga Pantai mengatakan mereka masih melakukan operasi pencarian untuk menemukan korban lainnya.
Sejauh ini, pihak berwenang telah menyatakan bahwa mereka belum menemukan korban.
"Ini adalah peristiwa yang sangat tragis yang kami tidak ingin terjadi ketika kami bangun di pagi hari untuk menikmati Hari Buruh," kata Kapten Penjaga Pantai Monica Rochester dalam konferensi pers.
"Kami akan sepanjang malam sampai pagi, tapi saya pikir kita semua harus siap untuk hasil terburuk," tambahnya.
Kapal desain itu sendiri berlayar untuk pertama kalinya pada tahun 1981. Kapal mengangkut 29 orang ke Pulau Channel sekitar Sabtu pagi.
Kapal itu disewa oleh Worldwide Diving Adventures, sebuah agen perjalanan di Santa Barbara, California. Di situs webnya, kapal melakukan perjalanan tiga hari ke Pulau Channel dan dijadwalkan untuk kembali ke Santa Barbara pada pukul 17:00 waktu setempat pada hari Senin.
No comments