Breaking News

LIPI: Karhutla Riau Ancaman Bagi Harimau dan Burung Rangkong

LIPI menyebut keberadaan harimau Sumatra dan burung rangkong terancam akibat karhutla Riau. (
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan distribusi dampak kebakaran hutan dan kebakaran hutan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, akan mengancam kelangsungan hidup harimau Sumatra.

"Habitat ini tentu saja mengancam di sana, jika hewan tersebut asli dari Sumatra, salah satunya adalah spesies harimau, tetapi mereka memiliki naluri untuk bergerak," kata Joeni Setijo Rahajoe, kepala Pusat, pada hari Jumat. Proyek Penelitian Biologi LIPI, dihubungi oleh Beritaterkini.com 9/13).

Selain harimau, Joeni mengatakan spesies hewan lain yang keberadaannya terancam adalah rangkong. Burung ini besar dengan panjang 160 sentimeter dan ekornya bergaris hitam dan putih dengan leher kecil yang menopang kepala paruh kuning.

Mengenai meningkatnya kebakaran hutan dan lahan, Joenin mengatakan pihaknya masih belum tahu pasti minat hotspot tersebut. Menurutnya, LIPI masih harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kasus ini.

"Kita belum tahu, di Riau dari mana korek api berasal, kita tidak bisa membicarakan kebakaran hutan ini karena ulah manusia, sehingga harus dipertimbangkan kembali," katanya.

Namun demikian, Joeni tidak dipecat jika musim kemarau memengaruhi laju kebakaran di beberapa kawasan hutan. Dia menambahkan bahwa rawa gambut akan mengering selama musim kemarau untuk terbakar.

Ditambah dengan gambut dari bahan bakar yang berasal dari residu tanaman, jika mencapai permukaan, api dapat menyebar dengan mudah ke rawa gambut.

"Sekarang karena musimnya panjang, rawa gambut harus kering agar mudah terbakar," pungkasnya.

Hingga Jumat (13/9) pukul 06.00, data WIB dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru (BMKG) menunjukkan ada 1.319 titik panas yang merupakan indikasi pertama karhuta pada pulau Sumatra. Sebagian besar titik panas berada di Provinsi Sumatera Selatan (537), diikuti oleh Jambi (440) dan RIau (239).

Khusus di Riau, titik panas terbanyak di Kabupaten Indragiri Hilir (127), Indragiri Hulu (31), Pelalawan (30), Rokan Hilir (18), Kuansing dan Kampar (masing-masing 11), Bengkalis (7), Siak (3), dan kota Dumai (1). Dari jumlah tersebut dipastikan ada 177 titik api dengan lokasi terbanyak di Inragiri Hilir (98, Inhu (20), Pelalawan (21), Rohil (13), Kuansing (9), Kampar (8), Bengkalis (6), dan Siak (2).

No comments