Massa 'Rompi Kuning' Prancis Kembali Bentrok dengan Polisi
ricuh demonstrasi rompi kuning di Prancis |
Pergerakan rompi kuning dimulai November lalu dan diintensifkan selama musim panas tahun ini. Para pemimpinnya berharap mendapat dukungan untuk gelombang protes baru di seluruh negeri ketika pemerintah mulai mereformasi sistem pensiun Prancis.
Pejabat dari kota selatan Montpellier mengatakan sekitar 2.000 orang telah berkumpul di pusat kota untuk mengadakan rapat umum, sementara perwakilan massa mengatakan jumlahnya mendekati angka 5. 000, kata AFP, Minggu (8/9).
Selama bentrokan antara polisi dan demonstran, polisi menembakkan gas air mata untuk mencoba membubarkan kerumunan. Selain fasilitas yang rusak dan etalase toko, mobil polisi juga terbakar akibat bom molotov.
Polisi mengatakan tujuh orang ditangkap. Polisi melakukan penangkapan terutama karena orang banyak melemparkan benda ke arah polisi. Setidaknya tujuh polisi terluka.
Jacques Witkowski, gubernur wilayah Hérault, yang termasuk Montpellier, mengutuk perilaku para demonstran yang sangat agresif.
Pada saat yang sama, acara-acara kecil juga diadakan di kota-kota Prancis lainnya, termasuk Paris, Marseille, Rouen, Lille, Strasbourg, Dijon, Bordeaux dan Toulouse.
Bentrokan terjadi di kota utara Rouen, tempat sekitar 500 pemrotes muncul, termasuk anggota serikat CGT. Jendela-jendela toko dan beberapa di pengadilan kota dihancurkan oleh bentrokan. Polisi menangkap 26 orang dan memberi tahu 111 orang lainnya.
"Kami semua bersama-sama, kami ingin pemerintah mengubah kebijakannya secara radikal, perubahan radikal hanya bisa terjadi ketika pemerintah ini mengundurkan diri," kata Alexandre Chantry, perwakilan dari rompi kuning di Lille.
Polisi mengatakan sekitar 800 orang berdemonstrasi di Paris, tempat pemerintah melarang demonstrasi di Champs-Elysees, tempat bentrokan besar yang terjadi pada protes tahun lalu. Petugas mengatakan mereka menangkap 107 pengunjuk rasa di ibukota.
No comments