Breaking News

Peringati 9/11, Trump Sebut AS Akan Lebih Keras Serbu Taliban

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan semakin vokal dalam perjuangannya melawan kelompok-kelompok milisi Taliban di Afghanistan. Dia membuat pernyataan itu tiga hari setelah pembatalan pembicaraan kepemimpinan Taliban-Afghanistan di Camp David (Amerika Serikat) dan peringatan ke-18 tragedi 11 September.

Seperti dilansir AFP, Kamis (12/09), pada upacara peringatan pada 11 September, Trump mengatakan militer AS akan menyerang Taliban lebih keras lagi. Bahkan, dia mengatakan itu sudah dilakukan selama empat tahun.

"Jika mereka (Taliban) menyerang kami lagi, kami akan mengusir mereka ke mana-mana dengan kekuatan yang sama yang belum pernah dilakukan Amerika Serikat sebelumnya," kata Trump di Washington, DC.

Ada kecurigaan kuat bahwa ini dilakukan setelah kematian seorang tentara Amerika pekan lalu setelah serangan bom yang dipimpin oleh sekelompok Taliban.

"Saya tidak berbicara tentang nuklir, tetapi mereka tidak akan pernah melihat apa yang akan terjadi pada mereka," kata Trump.

Pembicaraan damai berbulan-bulan antara Amerika Serikat dan Taliban mengancam akan gagal. Bahkan, Trump adalah salah satu dari mereka yang bersikeras bahwa semua pasukan Amerika di Afghanistan ditarik karena, menurut pendapatnya, perang 18 tahun itu tidak menguntungkan.

Namun, setelah apa yang terjadi minggu lalu, Trump memutuskan untuk membatalkan dialog dengan Taliban. Trump juga memiliki kesempatan untuk mengurangi jumlah pasukan AS di Afghanistan dari 14.000 menjadi 8.600.

Dampak keputusan Trump untuk mengakhiri semua pembicaraan damai dengan Taliban telah membuat nasib pasukan AS di Afghanistan ditangguhkan. Taliban juga mengancam bahwa Amerika Serikat akan menderita kerugian karena membatalkan perundingan perdamaian.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Taliban semakin mengkhawatirkan warga sipil Afghanistan, yang sering menjadi korban pemboman teroris, bahkan di ibukota, Kabul. Mereka juga akan mengadakan pemilihan presiden pada 28 September.

Beberapa waktu yang lalu, Taliban mengancam akan menyerang pemilihan jika pemilihan presiden masih diadakan. Bahkan, mereka meminta warga untuk tidak menggunakan hak pilih mereka jika mereka tidak ingin menjadi korban.

No comments