Breaking News

PM Inggris Tantang Brexit Bisa Diwujudkan pada 31 Oktober

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menantang para anggota parlemen untuk menarik diri dari Uni Eropa (Brexit) pada tanggal 31 Oktober.

Johnson mengatakan akan membawa Brexit dengan atau tanpa persetujuan dari anggota parlemen.

Parlemen Inggris sendiri saat ini ditangguhkan, sementara dalam pemungutan suara yang menang adalah "tidak ada kesepakatan" pada Brexit. Namun, sikap tersebut didasarkan pada dukungan dari pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn yang akan berisiko.

"Pilihan paling mendasar untuk ini: Apakah Anda akan berada di pihak yang sama dengan Jeremy Corbyn dan mereka ingin membatalkan referendum? Apakah Anda berada dalam posisi dengan mereka yang ingin merusak vonis demokratis rakyat - dan menjerumuskan negara ke dalam kekacauan?" katanya. Boris Johnson diterbitkan di Sunday Times seperti dilansir Reuters.

"Atau apakah Anda akan berpihak pada kami, yang ingin terus memenuhi mandat dan fokus masyarakat dengan ketepatan absolut, seperti laser dalam agenda nasional?" Itulah pilihannya, "lanjut Boris Johnson .

Sementara itu, di Downing Street, pengunjuk rasa membawa plakat dan bendera Uni Eropa. Mereka mendesak warga Inggris lainnya untuk menolak meninggalkan Uni Eropa. Beberapa dari mereka berkumpul di depan kediaman resmi Perdana Menteri Inggris, Downing Street, membawa poster bertuliskan "Boris Johnson, malu pada Anda!

Beberapa membawa alat demonstrasi berjudul "Membela Demokrasi: Menolak Penutupan Parlemen" dan "Bangun di Inggris!" Atau selamat datang di Jerman 1933 ".

Para pengunjuk rasa menggunakan slogan #StopTheCoup dan mengklaim bahwa sekitar 100.000 orang di London akan bergabung. Gerakan serupa juga akan terjadi di Exeter, Oxford, Manchester, York dan Newcastle.

"Tidak ada yang memilih kediktatoran," kata Bridie Walton, seorang warga Exeter yang berusia 55 tahun.

No comments