Breaking News

Rusia Mengorganisir 1.400 Demonstran Tuntut Pemilihan Yang Adil

Kepolisian Rusia menahan 1.400 orang yang ikut serta dalam demonstrasi untuk menuntut pemilihan umum bebas dan adil pada akhir pekan lalu.
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Polisi Rusia telah menangkap 1.400 orang yang berpartisipasi dalam protes menuntut pemilihan yang bebas dan adil pada akhir pekan lalu.

AFP melaporkan bahwa polisi menangkap para demonstran selama demonstrasi di Moskow, yang sebenarnya tidak diizinkan.

Sekitar 3.500 orang terus berdemonstrasi karena mereka marah dengan ketidakadilan pemerintah menentang langkah-langkah oposisi untuk berpartisipasi dalam pemilihan lokal.

Demonstrasi berakhir dengan kekacauan. Polisi memukuli demonstran yang baru saja mulai berkumpul di depan gedung Balai Kota.

Protes tersebut mengikuti demonstrasi yang dihadiri 22.000 orang seminggu sebelumnya.

Protes itu diluncurkan oleh oposisi Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, untuk memprotes pemerintah yang melarang kandidat oposisi ikut serta dalam pemilihan lokal September.

Para pejabat pemilihan mengatakan mereka melarang para kandidat karena mereka gagal mengumpulkan cukup tanda tangan dukungan.

Namun, para kandidat menganggap bahwa alasan sebenarnya adalah bahwa mereka telah mencoba untuk menantang kebijakan sekutu Putin.

Dalam pidatonya, Navalny juga memberi waktu satu minggu bagi penyelenggara pemilu untuk memasukkan nama-nama kandidat oposisi dalam daftar peserta pemilihan umum.

Jika permintaan itu tidak diterima, Navalny menyerukan protes massa tanpa izin di depan Balai Kota Moskow.

Pihak berwenang akhirnya menangkap Navalny karena menyerukan protes yang tidak sah. Penahanan ini menjadi sorotan karena segera setelah Navalny dibawa ke rumah sakit.

Navalny disebut memiliki alergi akut yang menyebabkan pembengkakan wajahnya dan kemerahan pada kulitnya. Dia terkena bahan kimia yang dicurigai.

No comments