Donald Trump dan Erdogan Sepakat Lanjutkan Koalisi Militer di Suriah
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sepakat melanjutkan kerja sama militer di Idlib, Suriah. |
Kantor kepresidenan Turki mengatakan kedua pemimpin mencapai kesepakatan dalam percakapan telepon Rabu (28/8).
"Keduanya sepakat untuk melanjutkan kerja sama mereka untuk melindungi warga sipil di Idlib, di mana serangan rezim (Suriah) terus berlanjut, dan untuk mencegah terjadinya krisis kemanusiaan baru," kata Erdogan.
Erdogan sebelumnya mengatakan situasi di Idlib telah membahayakan nyawa prajuritnya dan berjanji untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi stafnya di Suriah.
Pasukan Presiden Bashar al-Assad dan sekutunya, Rusia, terus melancarkan serangan darat dan udara di Idlib dalam beberapa bulan terakhir.
Terletak di barat laut Suriah, Idlib adalah wilayah terakhir yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Turki.
Serangan terhadap Idlib berlanjut meskipun kesepakatan dicapai tahun lalu antara Rusia dan kelompok-kelompok pemberontak yang didukung oleh Turki. Turki juga telah mendirikan 12 pos pengamatan militer di Idlib berdasarkan perjanjiannya dengan Rusia.
Kelompok pengamat melaporkan bahwa pasukan Assad dan Rusia baru-baru ini melancarkan serangan ke Idlib yang menewaskan 16 warga sipil, termasuk enam anak-anak.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, koalisi Assad juga dikatakan telah melancarkan serangan udara terhadap pos militer Turki di Sheir Maghar.
Serangan itu terjadi setelah Turki berjanji untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukannya di wilayah tersebut.
No comments