Perbandingan Karhutla Indonesia 2015 dan Hutan Amazon 2019
Kebakaran Hutan Amazon |
Berikut ini adalah perbandingan dari dua kebakaran hutan.
Kebakaran hutan Indonesia 2015.
Pada 2015, kebakaran hutan dan kebakaran di Indonesia terjadi di lahan gambut, menyebabkan 90% gangguan. Karena kabut ini, tiga hingga enam partikel lebih banyak melayang di udara daripada kebakaran di jenis tanah lainnya.
Gambut adalah tanah jenuh dan sering banjir mencegah daun kering dari kehancuran sepenuhnya. Jadi, semakin menghemat air.
Lahan gambut sebenarnya tidak mudah terbakar karena menyimpan banyak air. Namun, lahan gambut dapat mengering karena sektor pertanian membuatnya rentan terhadap pembakaran.
Selain itu, tidak mudah untuk memadamkan rawa gambut karena kedalamannya bisa mencapai 4 hingga 20 meter. Kondisi ini akan diperburuk oleh kondisi cuaca ekstrem yang mengakibatkan kekeringan dan kemarau berkepanjangan.
Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan 2,6 juta hektar lahan dari Juni hingga Oktober 2015. Saat itu, enam provinsi menyatakan urgensi merokok, yaitu Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Kondisi terburuk dicatat di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah, dengan lahan yang terbakar mencapai 23% dan 16% dari total.
Bank Dunia mengatakan insiden itu mengakibatkan 28 juta orang, 19 tewas dan 14 juta korban ISPA. Asap api juga telah mencapai negara-negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia dan Brunei.
Pada 2015, kebakaran memiliki sekitar 120.000 titik panas, 4,5 kali di pulau Bali. Hujan lebat terjadi pada bulan Oktober dan berhasil mengurangi jumlah hot spot. Pemerintah membentuk Badan Restorasi Gambut pada tahun 2016 untuk memulihkan 2 juta rawa gambut. Selain itu, pemerintah juga berusaha untuk memindahkan perkebunan gambut ke daerah non-gambut.
Kebakaran hutan di Amazon 2019
Sementara itu, kebakaran di hutan hujan Amazon saat ini sedang dalam sorotan. Alasannya adalah bahwa 20% oksigen di planet ini berasal dari hutan. Hutan ini sering disebut paru-paru planet. Amazon adalah hutan tropis terbesar di dunia. Hutan hujan tropis memiliki fitur basah yang sulit terbakar kecuali seseorang membakar, biasanya membuka lahan pertanian
Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa Brasil (INPE) melaporkan bahwa sejak awal 2019, ada 72.843 kebakaran di Brasil. Saat ini, api sedang menyebar ke Bolivia dan Paraguay.
Beritaterkini mencatat bahwa Bolivia telah mengalami kebakaran hingga 1,8 juta hektar. Asap api hutan Amazon mencapai Uruguay dan Argentina.
Kebakaran di hutan hujan Amazon diduga disebabkan oleh aktivitas pemilik tanah yang membakar hutan untuk membuka lahan pertanian. Kebakaran meningkat kali ini menjadi 80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
No comments