Warga Rusia Dipindahkan Usai Ledakan Tes Senjata Nuklir
orang mengenakan masker antiradiasi. |
Namun, gubernur Arkhangelsk, Igor Orlov, membantah informasi tentang evakuasi. Namun, menurut pemerintah pusat, mereka mengirim kereta khusus yang disebut anti-radiasi untuk mengangkut penduduk setempat.
"Tidak ada evakuasi, itu sangat tidak masuk akal," kata Igor, seperti dilansir The Guardian, Kamis (8 dari 15).
Insiden itu dilaporkan menewaskan lima ahli di tempat kejadian. Para ahli menduga bahwa tentara Rusia sedang menguji propelan rudal hipersonik dengan bahan bakar isotop nuklir.
Mereka akan menghasilkan reaktor nuklir mini sebagai sumber daya rudal. Namun, para ahli masih meragukan tingkat keamanannya.
Akibat insiden di lokasi rahasia itu, lima orang tewas. Tingkat radiasi gamma di Severodinsk juga akan meningkat hingga 16 kali lebih dari dua jam setelah kejadian.
Badan Energi Atom Rusia (Rosatom) telah mengkonfirmasi ledakan saat menguji sumber energi isotop nuklir dalam bahan bakar misil bahan bakar.
Sejauh ini, pemerintah Rusia masih belum mengomentari insiden itu. Angkatan bersenjata membantah peningkatan radiasi dan mengatakan insiden itu hanya ledakan roket.
Di sisi lain, Rusia menutup teluk di Laut Putih, yang merupakan tempat ledakan yang diduga terjadi di anjungan lepas pantai. Mereka juga mengirim kapal Serebryanak yang digunakan untuk memeriksa konten radioaktif.
Penduduk berbondong-bondong ke apotek untuk membeli obat penawar pil untuk radiasi, iodide. Bahkan, ketika ledakan terjadi, Kementerian Penanggulangan Bencana Rusia berkesempatan mengeluarkan peringatan agar warga sadar akan adanya badai, yang notabene tidak pernah terjadi.
Menurut kantor berita Tass, tim medis yang merawat para korban insiden dipindahkan ke Moskow untuk pemeriksaan. Mereka tampaknya mengenakan pakaian khusus anti-radiasi dan respirator setelah kejadian. Mereka juga diminta menandatangani perjanjian untuk tetap diam atas insiden tersebut.
No comments