Breaking News

80 Tahun Setelah Perang Dunia II, Presiden Jerman Meminta Maaf Kepada Polandia

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier meminta maaf kepada orang-orang Polandia atas peristiwa yang memicu Perang Dunia Kedua setelah Perang Dunia Kedua.

Pada saat itu, invasi pasukan Jerman di Polandia - negara tetangga - telah memicu pecahnya Perang Dunia Kedua. Bagi orang Polandia, apa yang terjadi 80 tahun lalu adalah mimpi buruk. Lebih dari 50 juta orang Polandia terbunuh oleh operasi Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler pada saat itu.

Hampir enam juta orang adalah warga negara Yahudi Polandia yang berpartisipasi dalam operasi genosida Holocaust.

"Saya tunduk pada keluarga Polandia yang menjadi korban tirani Jerman, dan saya minta maaf kepada kalian semua," kata Steinmer pada sebuah upacara di Wielun, Polandia, Minggu (1/9).

Di sinilah pasukan Jerman membom wilayah Polandia pada awal 1940-an untuk pertama kalinya.

"Itu adalah Jerman yang terlibat dalam kejahatan penindasan kemanusiaan di Polandia, siapa pun yang menyebutnya sebagai masa lalu atau mengklaim memiliki pengaruh pada teror sosial-nasional di Eropa berada di dasar "Sejarah Jerman, penilaian terhadap dirinya sendiri," kata Steinmer. rekannya di Polandia.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan bahwa serangan Jerman Nazi terhadap negaranya pada waktu itu adalah tindakan biadab dan kejahatan perang. Meskipun demikian, Widower memuji rekonsiliasi yang terjadi setelah perang.

Pemimpin NAZI Jerman, Adolf Hitler
Di media sosial Twitter, Presiden Prancis Emmanuel Macron menulis: "80 tahun setelah invasi Polandia oleh tentara Nazi, mari kita ingat ledakan Perang Dunia Kedua yang menghancurkan Eropa kita. untuk perdamaian dan nilai-nilai kami lebih penting daripada apa pun. "

Pasukan Nazi Jerman menyerbu Polandia pada 1 September 1939. Invasi pasukan Nazi di bawah kendali Hitler membuat Inggris dan Prancis mendeklarasikan perang terhadapnya.

Selama Perang Dunia Kedua, Jerman berada di sumur atau blok poros di mana juga Jepang dan Italia. Sementara lawan mereka adalah blok sekutu yang dipimpin oleh Inggris, Uni Soviet dan Amerika Serikat.

No comments