Breaking News

Stasiun MRT Hongkong di Kepung Pendemo Buat Jadwal Kereta Kacau

stasiun MRT Hong Kong yang menjadi lokasi unjuk rasa. 
Berita terkini Jakarta, Indonesia - Tidak puas untuk memprotes akhir pekan lalu, pejalan kaki Hong Kong sekali lagi menggelar demonstrasi dengan menyerbu sejumlah stasiun The Mass Transit Railway (MTR) pada hari Senin (2/9), waktu setempat.

Ratusan pejalan kaki yang mengenakan pakaian serba hitam dan topeng wajah dilaporkan telah menyerbu stasiun MTR di Kowloon Tong, Benteng Bukit, Yau Ma Tei, Pangeran Edward, dan Mang Kok mulai pukul 07.20 waktu setempat. Ini menunda dan mengacaukan rencana keberangkatan kereta pada jam sibuk.

Sekelompok pedemo lem kotak tisu di pintu mobil untuk mencegah kereta pergi. Beberapa pengunjuk rasa bahkan menggunakan payung dan tubuh mereka untuk mencegah penumpang masuk dan keluar gerbong.

Sekelompok pedemo bahkan dilaporkan merusak sejumlah fasilitas seperti pintu masuk dan mesin tiket di stasiun Tung Chung.

Sejumlah klip video di media sosial menunjukkan bahwa polisi menangkap dan memukul kerumunan pedemo berdempetan di dalam gerbong kereta.

Seperti dilansir Straits Times, sejumlah portal berita lokal, seperti HK01, melaporkan bahwa sejumlah pengunjuk rasa ditangkap oleh polisi sekitar pukul 11 ​​pagi waktu Hong Kong.

Pada saat yang sama, operator MTR mengatakan semua stasiun akan tetap terbuka, dengan setidaknya 44 stasiun rusak oleh protes akhir pekan ini.

Hari ini, siswa dari Hong Kong juga merencanakan boikot di tahun ajaran baru setelah liburan musim panas. Menurut AFP, siswa harus melakukan studi tentang mogok selama dua minggu ke depan.

Hong Kong terjerumus ke dalam krisis politik terburuk dalam sejarahnya setelah jutaan orang turun ke jalan untuk memprotes pemerintah sejak awal Juni.

Protes tersebut bermula dari penolakan masyarakat terhadap RUU ekstradisi. RUU tersebut memungkinkan Hong Kong untuk mengekstradisi tahanan ke China, sebuah artikel karet yang akan menjebak para aktivis pro-demokrasi.

Meskipun pemerintah dan parlemen membatalkan RUU itu, para pemrotes berunjuk rasa menuntut pengunduran diri pemimpin Hong Kong Carrie Lam.

Protes juga terjadi di depan kantor Parlemen, gedung kantor transportasi dengan China, hingga melumpuhkan Bandara Internasional Hong Kong selama dua hari.

Demonstrasi selama akhir pekan lalu juga kembali ricuh hingga menyebabkan kereta menuju bandara terpaksa berhenti dan belasan penerbangan terpaksa dibatalkan.

No comments