Singapura Tutup Sekolah Jika Udara Buruk Akibat Karhutla RI
Singapura siap menutup sekolah jika kualitas udara kembali memburuk di tengah kepungan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia |
"Seperti pada 2015, kami akan mempertimbangkan untuk menutup sekolah jika kualitas udara di hari berikutnya mencapai tingkat berbahaya," kata Kementerian Pendidikan Singapura (MOE), yang diterbitkan Minggu di situs resminya (9/15).
MOE menjelaskan bahwa kualitas udara mencapai tingkat bahaya ketika Indeks Standar Pencemar (PSI) melampaui 300 dalam 24 jam terakhir.
Tetapi untuk hari ini, Senin (16/9), PSI di utara Singapura hanya akan mencapai 77 orang, sementara itu 79-86 di bagian lain negara itu.
Pemerintah Singapura telah memutuskan untuk terus membuka sekolah karena kualitas udara telah meningkat dibandingkan akhir pekan lalu.
"Ketika sekolah dibuka kembali besok, orang tua akan dapat beristirahat karena Departemen Pendidikan menjamin sekolah siap untuk menanggapi dan mengambil tindakan manajemen asap berdasarkan rekomendasi dari Departemen Pendidikan. Kesehatan, "kata Kementerian Pendidikan.
Kementerian Pendidikan kemudian menjelaskan bahwa semua ruang kelas dilengkapi dengan pembersih udara untuk memastikan kesehatan siswa dalam kondisi yang tidak menentu karena kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
"Guru juga akan terus memantau siswa yang sakit atau memiliki masalah jantung. Karena siswa merespons secara berbeda terhadap merokok, orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka minum obat, seperti sistem pernapasan untuk asma," tulis Kementerian Pendidikan.
Pernyataan itu dirilis sehari setelah PSI Singapura (Indeks Ketidakcukupan Standar) melonjak ke tingkat yang tidak sehat untuk pertama kalinya sejak Agustus 2016, karena kabut asap dari Indonesia.
Sepanjang akhir pekan, warga sibuk melindungi diri mereka dari dampak kabut asap sampai-sampai topeng dari berbagai toko akan dijual.
Pada hari Minggu, kualitas udara di Singapura berangsur-angsur membaik. Singapura, bagaimanapun, terus memberikan bantuan untuk memerangi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
"Seperti biasa, kami siap membantu memadamkan kebakaran di lapangan, Singapura telah menawarkan bantuan teknis kepada Indonesia dalam perang melawan kebakaran dan siap untuk menyebarkannya atas permintaan Indonesia" kata Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Masagos Zulkifli.
No comments